--> Skip to main content

Pendekatan Local Wisdom Untuk Kampung Tangguh Semeru Dalam Hadapi Tantangan Global Pandemi Covid-19

Sumber foto/gambar: Pemerintah Kota Surabaya.

Saya sebagai Warga Negara Indonesia sangat apresiasi dengan Polda Jawa Timur yang meresmikan Kampung Tangguh Semeru beberapa waktu lalu. Informasi ini saya baca dari beberapa rubrik di internet. Saya menaruh perhatian besar bahwa program Kampung Tangguh Semeru ini kelak akan mampu berhasil dalam menangani berbagai masalah di tatanan sosial masyarakat Jawa Timur serta program ini dapat diterapkan ke semua desa-desa di Jawa Timur. Dan lebih bagus lagi jika semua elemen desa di seluruh wilayah Indonesia menerapkan atau mengadopsi program ini dengan pendekatan kearifan lokal (local wisdom). Bakal keren nih desa-desa di Indonesia. Warganya bisa saling bahu-membahu membangun desanya agar selalu damai, tentram dan damai.

Apa Itu Local Wisdom?

Kearifan lokal atau yang sering disebut sebagai local wisdom adalah semua bentuk pengetahuan, keyakinan, pemahaman, atau wawasan serta adat kebiasaan atau etika yang menuntun manusia dalam kehidupan di dalam komunitas ekologis, (Keraf, 2002). Sementara itu, menurut Gobyah (2009), kearifan lokal didefinisikan sebagai kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah.

Sesuai pengertian menurut pendapat para ahli di atas, maka secara umum local wisdom dapat diartikan sebagai suatu tatanan nilai yang telah dianggap baik dan benar serta berlangsung turun-temurun dan dilaksanakan oleh masyarakat yang bersangkutan sebagai akibat adanya interaksi antara manusia dengan lingkungannya.

Seperti Apa Bentuk Local Wisdom?

Adapun bentuk-bentuk local wisdom dalam kehidupan bermasyarakat itu dapat berupa nilai, norma, kepercayaan, etika, hukum adat, adat istiadat serta aturan-aturan tertentu yang mengikat seluruh warga masyarakat yang bersangkutan.

Secara garis besar, local wisdom dapat mencakup aturan berupa:
  • kelembagaan dan sanksi sosial;
  • ketentuan tentang pemanfaatan ruang serta perkiraan musim untuk bercocok tanam;
  • pelestarian dan perlindungan terhadap kawasan sensitif termasuk flora dan fauna yang ada di kawasan tersebut;
  • bentuk adaptasi dan mitigasi tempat tinggal terhadap perubahan cuaca, iklim, bencana atau ancaman global dan ancaman nasional lainnya.

Bagaimanakah Fungsi/Peranan Local Wisdom Dalam Kehidupan Bermasyarakat?

Adapun fungsi atau peranan local wisdom dalam kehidupan bermasyarakat yakni untuk:
  • konservasi dan pelestarian sumber daya alam;
  • pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan, misalnya upacara dan hari-hari sakral suatu adat daerah tertentu;
  • sebagai petuah, sastra, pantangan dan kepercayaan;
  • pencegahan tindakan kriminal melalui kegiatan ronda atau Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) desa;
  • pencegahan tindakan kejahatan narkotika;
  • pencegahan tindakan kejahatan dan diskriminasi sosial berbau unsur SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan);
  • pencegahan disintegrasi bangsa dan negara dari ancama luar dan ancaman dari dalam;
  • pencegahan tindakan merusak seperti terorisme dan radikalisme;
  • pencegahan tindakan kejahatan berbau unsur kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN);
  • pencegahan tindakan berbau unsur hoax;
  • menangani berbagai masalah sosial dan bencana alam;

Apa Itu Kampung Tangguh Semeru?

Kampung Tangguh Semeru adalah program unggulan Polda Jawa Timur sebagai upaya untuk melawan penyebaran virus Covid-19 yang dilakukan mulai dari lingkup terkecil, yakni dari desa dan warga sekitar.

Dilansir daris situs surabaya.go.id, bahwa program ini pertama kali diresmikan oleh Kapolda Jatim Irjen Mohammad Fadil Imran, pada hari Kamis, 11 Juni 2020. Dalam kesempatan yang sama, sebanyak 34 Kampung Tangguh Semeru Wani Jogo Suroboyo yang telah diresmikan untuk ikut bahu-membahu dalam melawan bencana alam Covid-19. Selain itu, dari total 1.390 RW di Surabaya, sebanyak 1.330 kampung yang sudah membuat Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo.

Peluncuran program Kampung Tangguh Semeru ini berlangsung di Balai RW IV, Kelurahan Sidotopo, Kecamatan Semampir. 

Kampung Tangguh Semeru Wani Jogo Suroboyo yang lain diresmikan melalui video zoom. 

Dengan didirikannya Kampung Tangguh Semeru tersebut diharapkan mampu mencegah dan menanggulangi virus corona.

Fungsi, Peranan dan Tujuan Dibentuknya Kampung Tangguh Semeru?

Menurut pemaparan Irjen Fadil, seperti yang dilansir dari situs okezone, bahwa program Kampung Tangguh Semeru ini dioptimalkan fungsi untuk melaksanakan upaya kuratif. Sebagai contohnya adalah, misal di kelurahan ada warga yang memiliki keluhan suhu tubuhnya di atas 37,5 yang ditemukan oleh bagian penjagaan checkpoin, maka Gugus tugas Satgas kesehatan yang ada di kampung tangguh ini akan melapor kepada tiga pilar, kemudian barulah dilaksanakan rapid test. Jadi di awal memang sudah benar-benar melakukan intervensi.

Selain itu, dibentuknya Kampung Tangguh Semeru ini bertujuan untuk gencar melakukan upaya-upaya testing di berbagai wilayah melalui tes yang diikuti dengan tracing apabila kemudian positif  akan juga efektif, sehingga akan lebih maksimal karena warga terlibat langsung.

Kampung Tangguh Semeru ini merupakan program yang strategis fungsi dan perannya ke depan. Hal ini tentunya diharapkan kehadiran program ini akan menjadi sarana yang efektif untuk membangun keluarga yang tangguh seperti harapan Ibu Risma.


Local Wisdom Untuk Kampung Tangguh Semeru Dalam Hadapi Tantangan Global Pandemi Covid-19

Masyarakat global kini sedang merasakan wabah bencana virus corona. Penyebaran terbanyak virus ini hingga saat ini ada di Jawa Timur. Oleh sebab itu, adanya Kampung Tangguh Semeru ini dapat membantu masyarakat dalam meredakan bancana alam ini dengan cepat.

Pembentukan Kampung Tangguh Semeru di berbagai daerah pelosok desa adalah langkah yang inovatif dari Kapolda Jawa Timur. Ini penting dilakukan karena, wabah Covid-19 ini bukan hanya ditanggung oleh satu individu, akan tetapi semua masyarakat harus ikut bahu-membahu dalam menanganinya. Dan memang untuk program Kampung Tangguh Semeru ini harus dilaksanakan namun tetap harus mengikutsertakan kearifan lokal dalam bergerak melawan pandemi Covid-19. Ini terlihat berat, namun dengan semangat arek-arek Suroboyo, semuanya bisa tertuntasakan dengan baik, dimana masyarakatnya harus saling gotong royong untuk penanganan virus Covid-19 ini. 

Tindakan gotong royong bersama dalam melawan bencana alam Covid-19 ini bisa ditempuh dengan disiplin tinggi, saling mengingatkan kepada sesama warga untuk saling disiplin, menerapkan protokol kesehatan, jaga jarak minimal 1 meter, menggunakan masker saat bepergian, cuci tangan rutin menggunakan sabun dan antiseptik. Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Irjen Fadil dari Polda Jawa Timur, seperti yang dilansir dari situs suara surabaya bahwa, "pertama, disiplin, disiplin, disiplin, disiplin, ini vaksinnya Covid. Pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan bisa mencegah 80%, sisanya urusan Tuhan yang penting kita berdoa dan berikhtiar," 

Dengan peran serta dan kesadaran masyarakat untuk menangani wabah ini secara serius, tentu saja akan mempercepat keselamatan masyarakat, kesehatan masyarakat di daerah terdampak akan semakin membaik.

Semoga dengan kehadiran program Kampung Tangguh Semeru akan mampu membangkitkan arek-arek Suroboyo dalam menuntaskan wabah bencana alam Covid-19 secara sukarela dan gotong royong. Karena sikap dan tindakan saling bergotong-royong merupakan kearifan lokal di provinsi Jawa Timur yang harus dilestarikan seumur hidup.

Penutup:

Program Kampung Tangguh Semeru yang telah dilaksanakan oleh ribuan personel Polda Jawa Timur ini sangat bagus karena mampu membakar semangat arek-arek Suroboyo dalam melawan wabah bencana alam berupa Covid-19 untuk menuju new normal. Program ini tentu saja akan semakin baik jika memang melibatkan kearifan lokal (local wisdom) masyarakat setempat, salah satunya yakni untuk saling gotong royong serta saling mengingatkan dari mulut ke mulut tentang pentingnya mengikuti protokol kesehatan dalam menuntaskan wabah bencana alam yang bernama Covid-19 ini.

*****

Sumber Referensi Pendukung:

Tim redaksi Surabaya.go.id. 2020. Walikota Risma Bersama Bersama Kapolda JatimLaunching 34 Kampung Tangguh Semeru Wani Jogo Suroboyo. Tersedia secara online si situs https://lawancovid-19.surabaya.go.id/berita-pemkot/baca/wali-kota-risma-bersama-kapolda-jatim-launching-34-kampung-tangguh-semeru-wani-jogo-suroboyo. Diakses pada hari Selasa, 23 Juni 2020, pukul.17.28 WIB.

I Ketut Gobyah dalam "Berpijak pada Kearifan Lokal", Tersedia secara online di situs  https://www.balipos.co.id/, didownload 17/9/2009.

Islam, Syaiful. 2020. Tanggulangi Corona, 35 Kampung Tangguh Semeru Diresmikan di Surabaya. Tersedia secara online di situs https://news.okezone.com/read/2020/06/12/519/2228602/tanggulangi-corona-35-kampung-tangguh-semeru-diresmikan-di-surabaya. Diakses pada hari Selasa, 23 Juni 2020, pukul.17.35 WIB.

Keraf, A.S. 2002. Etika Lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Novian. 2012. Local Wisdom di Indonesia. Tersedia secara online di situs http://novian25.blogspot.com/2012/03/local-wisdom-di-indonesia.html. Diakses pada hari Selasa, 23 Juni 2020, pukul.18.21 WIB.

Suminar, Agustina. 2020. Program Kampung Tangguh Semeru di Jatim Diadopsi Secara Nasional. Tersedia secara online di situs https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2020/program-kampung-tangguh-semeru-di-jatim-diadopsi-secara-nasional/. Diakses pada hari Selasa, 23 Juni 2020, pukul.18.06 WIB.


*****

Artikel ini ditulis langsung oleh Wahid Priyono, S.Pd untuk mendukung program Kampung Tangguh Semeru yang dilaksanakan oleh Polda Jawa Timur dan masyarakat setempat di daerah tersebut. Semoga bermanfaat.


#kampungtangguhsemeru


Newest Post
Oldest Post
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar